Pages

Friday, April 13, 2012

Kemampuan berkomunikasi

Okay, gw menyerah...pada awalnya ingin menulis post ini dalam bahasa Inggris, tapi udah dua hari nggak selesai-selesai, terkait masalah kemampuan grammar dan vocab gw yang semakin parah. Ditambah, kalau ditulis dalam bahasa Inggris, rasanya seperti kurang pas gitu buat ekspresi'in. 

Jadi, ini sekedar sharing dari apa yang gw pikir, berdasarkan pengalaman business trip terakhir ke Indonesia bulan Februari lalu. Tiap kali ke Indonesia, bisa dibilang tugas utama gw adalah interpreter yang berfungsi sebagai asisten juga. (tergantung misi dari business trip itu sendiri)...
Mulai Januari 2012 ini, gw dan atasan, training persiapan audit di sebuah perusahaan. Dan otomatis gw lah yang menjadi asisten dosen..eh pengajar. 

Nah, peserta yang ikut training, peserta tetap 1 orang, yang lain muncul dan hilang begitu saja tergantung kesibukan (Dan NIAT....dasar orang Indo!). Dan peserta adalah kebanyakan staff kantor umum, yang level manajer ke atas jarang ikut. 

Selama training ini, terus terang gw takut, karena harus bicara di depan orang banyak tentang hal-hal yang selama ini gw ga ngerti. Ditambah ngga ada background engineer....untungnya gw pernah belajar management (operational management), jadi masih ada gambaran tentang apa yang dimaksud atasan gw dan gimana cara menyampaikan ke audience

Dari perjalanan ini hal yang bisa gw bilang:
* Pentingnya membaca kondisi dan kemampuan dari lawan bicara: (a.k.a sabar)
Yang gw hadapi selama training adalah level staf, dimana kadang ngga nyambung. 
Juga adalah kesalahan gw, tidak bisa menjelaskan dengan baik, ngomong terlalu cepat.
Tentang masalah tidak bisa menjelaskan terlalu baik, itu mungkin karena EKSPEKTASI GW TERLALU TINGGI .dengan kata lain mungkin secara tidak disadari gw suka berpikir "GINI DOANG MAH NGERTI LAH YA!!" "MASA GINI AJA GA NGERTI" 
Ternyata kenyataannya mereka memang ngga ngerti... hehehehe...

Gw belajar bahwa komunikasi (cara ngomong, kasih contoh, bentuk pendekatan dll)harus disesuaikan dengan kondisi lawan. 
Tapi kalau kebetulan lawan pendengarnya adalah lulusan ITB, entah kenapa gantian gw yang jadi deg-deg'an merasa bodoh dan grogi. 

Ini bukan terjadi kali ini saja, sebelum-sebelumnya juga sudah ada. Di perusahaan lain, gw tanya ke staffnya A, dijawab B, ruwet panjang-panjang kalimatnya tapi ngga ada isinya. Sampe akhirnya penyelesaiannya TELEPON (NGOMONG LANGSUNG). 

Selama hidup di Indonesia, gw selalu dibesarkan di lingkungan khusus...tidak benar-benar membaur. Sekolah yang gw masuki bisa dibilang termasuk yang berkualitas dari segi pendidikan. Bahkan di SMP, gw tiga tahun masuk kelas unggulan walaupun ngga pernah menjadi unggul. Jadi, teman sekeliling gw, orang yang gw hadapi bisa dibilang levelnya ga beda jauh, atau lebih tinggi dari gw (itu yang mama gw harapkan mungkin....) IQ gw bagus, tapi EQ gw mungkin ngga....

Begitu juga SMU, kuliah...semuanya bisa dibilang level sekolahnya bukan sekolah abal-abal. Dan sayangnya setelah lulus kuliah, gw ngga pernah punya pengalaman kerja di Indonesia. Jadi ngga pernah tau "the real community" di Indonesia....karena di bayangan gw setelah masuk dunia kerja, yang dihadapi bukan orang dari kategori tertentu saja, begitu juga rekan kerja bukan dari golongan tertentu saja...tapi benar-benar membaur.....

Jadi kalau temen-temen di Indonesia uda terbiasa dan bisa handle, gw masih kudu banyak belajar. Masih bisa dibilang kesempatan membaur dengan komunitas sosial di Indonesia masih sedikit. 

Ini masih mending lawan bicaranya staff kantor yang sopan dan pernah sekolah, bukan tante-tante dari daerah yang agresif kayak orang kaya baru....(yang nyalain HP selama di pesawat, dua buah HP dinyalain semua, atau orang yang ngga mau ngantri ditegur terus marah.....dsb)

Suatu saat waktu gw kembali ke Indonesia, semoga jiwa damai gw bisa lebih berkurang, agar gw bisa lebih survive di Indonesia...(loh...)

Dan tentunya, gw sangat ingin mengasah kemampuan komunikasi gw, supaya gw bisa berbicara ke banyak orang dari segala kalangan. 

Thursday, April 12, 2012

Gappao ala Jennyfer

Sejak di Jepang, gw jadi suka banget sama makanan Thailand. Salah satu favorit makanan Thailand gw adalah Gappao dan Pat thay... Rasanya tiap kali date sama Teddy selalu keluar makan ke resto Thai. Sampe suatu saat, cari tahu gimana bikin Gappao sendiri. 

Percobaan pertama dan kedua sukses...dan gw juga variasi'in Gappao itu dengan nambahin Tahu atau Tempe. Kemarin dapet kiriman tempe dari Indonesia, rasanya mubazir kalo cuma digoreng aja, dan gw coba masak ala Gappao....

Berikut kira-kira resepnya (sumpah..ini baru pertama kali nulis resep masakan sendiri..biasanya ga bisa, ga pernah dan ga mau..hehehehe...)

*Untuk takaran, kira-kira sendiri, sesuai selera

Bahan: 
100 gr Daging giling Babi
100 gr Daging giling Ayam (Daging sapi juga boleh, yang penting daging giling)
Tempe dipotong dadu, digoreng jangan sampe kering (volume terserah)
1 bh Paprika Merah dipotong kecil-kecil
3 bh Piman hijau (semacam paprika kecil, sayur yang dibenci Crayon Sinchan) dipotong kecil-kecil
3-4 siung bawang putih (sesuai selera)
Minyak goreng

Bumbu: 
Arak untuk memasak
Kecap ikan (sedikit aja, kalau kebanyakan bau amis, kira-kira satu sendok teh)
Saos Tiram
Kecap asin
Merica
Gula
Garam
Cabe merah (kalau mau pedas)
Basil (bisa daun basil atau basil kering, ini yang bikin aroma khasnya keluar)

Cara memasak: 
- Masukkan daging giling, tumis sampai berubah warna
- Masukkan bawang putih dan Cabe merah
- Masukkan paprika merah dan piman
- Masukkan semua bumbu kecuali Basil
- Masukkan tempe yang sudah digoreng setengah matang
- Dan terakhir masukkan basil 
- Masak sampai mengeluarkan aroma harum

Sajikan bersama nasi putih hangat. Oh ya, kalau gappao asli Thailand, disajikan juga bersama telur mata sapi setengah matang. 





Selamat mencobaaaaa....(kalau juga ada yang mau coba..=(   .)

Oh ya, ini baru nemuin site tentang masak masakan ini, tapi disajikan dengan ilustrasi. Sangat menarik....




Monday, April 09, 2012

Sakura 2012

I have been stayed in Japan for 5 years, and now entering my sixth year. This year,  it's been my sixth spring season, enjoy the Blossom Sakura in this country. 

Usually people gathering with their family, friends, colleague, picnic under the Sakura's tree which named HANAMI (Hana =flower, Mi= from word Miru, means watching). They gather in park, or along the river which full of line of Sakura's trees, people do chit chat, taking pic, etc...(and often ended with group of stinky drunk man, and make the park smell bed with alcohol, vomit, garbage...yucks!!!). 

But, for the last years, I never do the real hanami (picnic, sit under the Sakura's tree) anymore. 
Maybe my last hanami about 4 years ago when I just moved to Tsukuba. 

I share some Sakura pics of this year for you....







Friday, April 06, 2012

New Themes for 2012

Recently, I have plenty of free times in this office. Not meaning that I'm irresponsible toward my job, but seriously, recently there are nothing to do. So could you imagine that I have to sit sweetly in front of computer for almost 8 hours from Mon to Fri? 

So, today I decided to change my blog's layout. 
Started with searching free blog templates, and it took about 45 minutes for me to decided what kind of theme I will apply to my blog. Then, it took about almost 4 hours (?!?!) to edit the HTML, for editing the color, font size, background....(and almost gave up in the midlle...sigh!! You might say: "what?!? 4hours just like thisss???")

And voilaaa....this is the result. Not the perfect one, but I learned  little 'bout basic HTML, and found activities during this dull day. 

But the more important thing is to keep updated this blog, not only change the background huh!?!?!

I'll promise to writing more this year, and I'll try to prove it...