Pages

Wednesday, May 20, 2009

Losing my way


Pagi ini dimulai tugas sebagai Teaching Assistant sensei gw. Teaching Assistant: bahasa keren dari tukang absen dan tukang suruh. Memang pelajaran sensei gw jam pertama 08:40, dan jumlah muridnya, ketika gw melihat daftar nama dari TU, ada 220an orang yang mendaftar. Tapi sampe sekarang cuma sekitar 160an orang…itu juga uda teler… Gw sih cuma diwanti-wanti supaya jadi tukang absen yang strict.
Ternyata adalah fakta global, bahwa pelajaran di pagi hari hanya akan dipenuhi murid tidur. Begitu pula kelas ini, bahkan parahnya, bukan hanya tidur, tapi juga maen hp, i-pod, dengerin musik, kerjain pr pelajaran lain…sampe yang duduk paling depan juga masih bisa buka hp.. inilah anak muda Jepang di kehidupan sebenarnya guys!!! Gw tahu, dan pernah menjadi posisi mereka, ketiduran di kelas, maen hp dan segalanya…tapi yang mungkin gw kaget, tidak demikian halnya dengan Jepang, apalagi anak universitas gw…(yang lumayan susah katanya untuk masuk undergraduate nya)

Terus, kejadian ini, jadi mengingatkan gw pada beberapa saat lalu, bagaimana orang negara China, India, Vietnam…(contohnya)yang terkenal dengan agresif, aktif, dalam hal sekolah maupun cari kerja. Karena sistem pendidikan dari keluarga mereka, dan karena mereka pernah mengalami sendiri masa-masa susah. Oleh karena itu mereka berjuang dan giat banget.

Terus, pas ngobrol sama temen gw yang lain, dia juga cerita ada kisah wanita pemulung dari Filipina, dimana sehari belum tentu bisa makan, dan makan juga cuma bisa nasi plus garam dan air. Ketika acara itu diliput sama TV Jepang, wanita Filipina itu bahkan sempat menawari reporter Jepang itu untuk berbagi makanan dengan dia. Si reporter itu menangis terharu, karena melihat kondisi wanita Filipiina itu, walaupun terbatas, tapi masih bisa menawarkan untuk berbagi makanan dengan sang reporter. Teman gw bilang….tentu saja, karena wanita Filipina itu tahu bagaimana menderitanya kalau kelaparan. Oleh karena itu, wanita Filipina itu masih punya perasaan untuk berbagi.

Yang pengen gw ceritakan di sini, mungkin negara Jepang ini, sudah terlalu makmur, sehingga anak mudanya sudah mulai banyak yang terlena.

Memang dibandingkan negara asal gw, ada beberapa hal masih lebih mending, tapi ada beberapa hal juga mereka lebih parah. Sedangkan generasi orang tua dan kakek nenek mereka, yang mengalami beratnya hidup pasca perang dan berjuang sampai Jepang berhasil seperti sekarang, itulah yang mungkin menjadi citra Jepang selama ini di mata gw (rajin, pekerja keras, disiplin, dll). Sama halnya dengan orang Batak dan Madura yang terkenal giat, karena daerah asal mereka yang tandus dan gersang, beda dengan daerah asal orang Sunda yang subur, dingin dan enak buat tinggal, sehingga semangat mereka untuk berjuang juga berbeda….(tidak bermaksud rasis, just write based on fact)….

Dan…kenapa gw mengangkat basa basi sepanjang ini, karena kondisi ini juga menyindir hidup gw. Beberapa bulan ini, gw lagi dalam proses job hunting, dan berulang kali gagal. Tapi setelah masuk kuliah, menjalani kuliah dan job hunting bukan proses yang mudah, apalagi tempat kuliah gw jauh terpencil di desa. Beberapa saat yang lalu, dan sampai saat ini (atau lebih tepatnya setelah masuk Tsukuba?!?!) gw jadi kayak kehilangan arah, begitu banyak kerjaan, tapi bener-bener ngga ada niat buat memulainya. Gw sempat curhat, dan dibilang mungkin gw harus ingat-ingat lagi apa motivasi gw dating ke negara ini? Apa yang ingin gw capai? (Rasanya gw hilang arah, masa depan adalah masa depan, gw ga tau mau jadi apa…)
Tahun pertama datang ke sini, emang berat, tapi ngga ada apa-apanya kalau dibanding sekarang. Tapi entah kenapa, saat itu, gw masih punya semangat dibanding sekarang. Trus, gw coba saran untuk mengingat-ingat apa motivasi dan tujuan gw. Gw buka dan baca resolusi gw tahun 2008, nemuin tema penelitian, kerja, dan dapet beasiswa adalah tiga target utama tahun ini. Dua di antaranya karena sudah terpenuhi, mungkin gw uda terlena kali yaaa….(sama kayak cerita di atas). Memang sih, tema penelitian saja yang baru beres, proses pelaksanaan dan lain-lain masih belum ada apa-apanya…

So, it might be true that I have to ask myself again…what I want to do…and what I don’t want to do… (thanks for the advice ^_~) Ditambah, minggu lalu baru dapat berita dari keluarga gw, ada satu famili gw, karena kondisi keuangan, harus putus sekolah sampai SMU aja. Rasanya miris, apalagi kalau lihat gw yang suka berleha-leha dan terlena….
Sekedar berbagi apa yang gw rasakan akhir-akhir ini….(0^_’)

Jadi model setengah hari

About 2 weeks ago, my friend asked me to join a special event in Tokyo, as a model to wear Bali traditional costume. It is a 30 minutes press conference to promote an event in Bali on May 23th. Then, today I found my picture in internet ^__^

also check this

Yesterday, before the press conference, we had make up session, no..no…it was a hair styling session…atau penyiksaan session...for the hair accessories, there are so many flower and leaves…(and I thought never saw a Balinese used that kind of leaf for hair accessories before… sumpah kemaren seharian sakit kepala )But, since the producer of this event (the man in the middle) was a clothes designer (and now turns to a director, producer, etc), no wonder if I never saw it before.

And also, I met a famous Japanese actress (the woman in the middle)…who came as a guest star yesterday. This event is held to celebrate the 50 years anniversary of the establishment of diplomatic relationships between Japan and Indonesia.

I also met another model, who also Indonesian students like me…and one of them ex femina magazine model…(gimana ga minder…hahaha)(jalannya yang anggun dong mba…kata si tukang make upnya…^__^)
Anyway,it’s a good way to relax my mind from school and job hunting activity(0 ^_’)

Thursday, May 07, 2009

manusia bodoh

Nyambung dari tulisan sebelumnya, kapan kita menulis blog, kalau gw..lagi bt, ga ada tempat sampah, pengennya nulis semua di sini. Tapi kadang setengah jalan nulis, tiba-tiba hilang inspirasinya...jadinya cuma disave, ngga sampai dipublish...
Tapi hari ini, gw merasa bodohhhh banget...

Hari ini, gw untuk ke 4 kalinya (maksudnya ini perusahaan ke 4), setelah berbulan2 berusaha, bulan kesekian pengalaman wawancara masih minim sekali. Dan juga di wawancara gw melakukan banyak kesalahan....persiapan ga matang....jadinya gw juga cuma bisa pasrah waktu liat muka yang ngewawancarai gw kayak uda ga napsu lagi...
Sampai pas terakhir, dia tanya...apakah ada yang ingin disampaikan? Karena gw yakin kali ini gw juga ga bakal tembus, gw tanya balik ke dia...apakah ada komentar untuk penampilan saya hari ini...(minta feed back maksudnya)...ya...yappari...komentar yang dia kasih memang tentang gw belum benar2 paham, dan tidak ada gambaran bagaimana setelah masuk kantor itu...rencana 5 tahun dan 10 tahun mendatang...sebaiknya disiapkan...hmmm....T__T"

Yang bikin sedih, kayaknya gw melewatkan satu kesempatan emas lagi....
merasa kayak orang bodoh............

Tuesday, May 05, 2009

Media 1

Minggu lalu, gw diberi tugas sama sensei gw, untuk meneliti tentang gaya penulisan blog orang Indonesia. Ga cuma gw aja, tapi juga temen gw dari China dan Korea. Bagaimana cara penyampaian, gaya nulis, rutinitas, dan kapan mereka menulis (ada rutinitas tertentu atau kayak gw, tergantung mood dan kejadian yang ada...).

Terus sensei gw membicarakan tentang blog artis-artis Jepang, fyi: hampir semua artis Jepang punya blog, dan tergolong rajin menulis. Yang paling hebat, ada artis yang upload blognya tiap 15 menit, mungkin dia sudah ngga bisa membedakan antara nulis sms dan upload blog...(ノ_㋨)

Ujung-ujungnya gw iseng buka komunitas blog Indonesia, tapi yang kebuka malah blognya Sandra Dewi, Cinta Laura...belum baca semuanya sih...gw menarik isinya. Sampe sekarang blog yang lumayan menarik cuma blognya Dewi Lestari...menarik dan "berisi"...
Waktu baca-baca blog Sandra Dewi, menggiring gw buka sebuah acara di tv Indonesia...(4Mata).
Acara TVyang selama ini sering dibicarakan dan bener2 jadi favorit, walaupun pernah dicekal. Satu kata...Ga Bermutu. Bukan bermaksud menghina, hanya opini gw pribadi. Dari cara pembawa acaranya membawakan acara, dan bahasa yang dipakai...MEMPRIHATINKAN.
Tapi dari segi pendapatan, rating, bisnis dll, mungkin sangat tepat di pasaran. Karena gaya itulah yang cocok dengan selera masyarakat. Tapi kapan bisa majunya tuh orang-orang kalo disuguhin acara kayak gitu terus? Dan gw juga ga pernah nonton 100% sampai habis, jadi ada kemungkinan gw salah besar dan ternyata acara itu menarik dan worthed untuk ditonton...

Cuma bagaimanapun, model acara seperti itulah yang disukai masyarakat kalangan luas di negara gw, dan ngga berubah dari dulu...itu yang sedikit disayangkan. Pihak televisi sebagai media, juga punya tugas untuk mendidik, tapi lebih sering terlupakan dengan target kejar rating dan keuntungan...Dan gw sudah 2 tahun lebih ngga pernah lagi liat tv Indonesia, sudah ngga tau bagaimana perubahan dan perkembangan atau kemundurannya...tapi paling ngga gw juga yakin, beberapa acara televisi sudah mengembangkan banyak konsep acara yang menarik, bukan hanya sekedar gosip dan sinetron yang penuh materialisme dan "agamais".

Semoga ke depannya, media tidak hanya televisi saja, tapi juga blog (internet maksudnya) di Indonesia bisa menyajikan banyak hal yang lebih "bagus" dan "lebih berisi".