Pages

Thursday, June 26, 2008

Isi otak gw

Diajari sama seseorang, web site boong-boongan. Apa kira-kira isi otak gw.... ini jawabannya


H= sex
= teman
=bermain-main
=kucing
Dan ketika nama gw, ジェニファー・エヴァ, titik tengahnya gw hilangkan ,gw ganti spasi jadi  ジェニファー エヴァ (keduanya artinya nama gw dalam bahasa jepang). Hasilnya adalah:



Yup!!!!!!!!!!!!Jawabannnya sekali lagi, otak gw penuh hal yang berbau mesum huhhh.....ketauan deeh!!! hahahahah....

Kalo ada waktu, iseng aja buka http://maker.usoko.net/nounai/, artinya tar gw bantu terjemahin!!!

Tuesday, June 24, 2008

Hidup karena Mimpi

Rasanya baru kemarin merasa, duh uda mau masuk bulan Juni ya, tapi sekarang tau-tau uda mau masuk bulan Juli. Kalau diliat balik lagi, dari bulan april sampai sekarang, dimana cawu satu uda mau berakhir, sudah berapa banyak yang gw dapat di bangku kuliah ini? Sudah layakkah gw disebut murid S2 Universitas Tsukuba ini? Rencana awal ketika sebelum masuk dan sesudah masuk seberapa jauh terlaksana dan mengalami perubahan? Kemudian apakah gambaran tentang kuliah yang gw bayangkan dengan kenyataannya bagaimana, jauh lebih menarik atau malah sebaliknya?

Tadi sesudah kuliah, sempet ngobrol dengan teman gw yang sama-sama pelajar asing, topik penelitian juga hampir sama, waktu ujian masuk pun juga sama. Kita semua merasa saat ini seperti kehilangan arah, bingung, sebenernya sekarang ini ngapain sih, belajar apa ya? Semangat itu ngga ada, semangat buat bikin laporan, cari tema penelitian, cari tema buat nulis laporan. Istilahnya yaru ki ga nai ( ga ada niat). Awal masuk kuliah, milih mata kuliah, semuanya masih semangat, milih pelajaran ini sepertinya menarik. Tapi setelah jalan, banyak banget pelajaran bahkan gambaran tentang program s2 ini jauh berbeda sekali dengan bayangan kita dulu. Oke lah, ngga perlu mengatasnamakan “kita”. Gw pribadi aja, belajar komunikasi, media, bayangan gw dulu tentang bagaimana berbicara, menggunakan teknologi, teori-teori komunikasi, mungkin juga diajari cara komunikasi dengan berbagai macam media yang menarik, dsb. Siapa yang menyangka kalau pelajaran Japanese Culture itu selama satu cawu membahas statistic social, siapa yang menyangka kalau pelajaran Nihon Ensyuu itu belajar sejarah Jepang. Yah sedikit banyak berbeda dengan yang gw bayangkan. Mungkin gw yang salah dengan gambaran mengenai konsep kuliah ini sendiri.

Waktunya cuma dua tahun, gw uda harus mikir bisa melakukan penelitian apa, mulai harus cari info buat pekerjaan, belajar buat ujian masuk kerja, ujian bahasa Jepang dll. Gw merasa punya kewajiban kalau gw keluar itu memang gw layak disebut lulusan master, dia anak master, bukan hanya sekedar lulusan master yang sekedar memegang title master belaka. Gw ga mau kayak gitu, kalau gelar master ya memang karena layak dan sudah pantas disebut master dengan segala pengetahuan dan kelakuanyang dia miliki. Gimana ya ngomongnya, bukan yang asal bikin thesis, kumpul, tapi jalan pikiran, pengetahuan juga ga beda jauh dengan yang diploma. Bukan gw menghina sih, atau bukan pula bermaksud mengagung-agungkan gelar s2 ini. Justru karena ada sebutan murid program s2 ini, gw malah “terbebani” dengan tanggung jawab yang ada di dalamnya, bahwa gw memang harus menjadi layak pada waktu yang tepat.

Mimpi gw banyak keinginan gw banyak, mau gw banyak, dan itu yang gw harap bisa bikin gw tetep hidup. Tapi karena kebanyakan itu, gw kadang hilang arah, gw kadang jadi orang yang setengah-setengah, dan pada akhirnya harus mengubur beberapa mimpi gw yang mustahil itu. Sampe sekarang yang masih ada, setiap saat gw melihat majalah wanita, -yang frekuensinya sudah jarang disbanding 2 taon lalu-, adanya semacam bisa ngga, masih bisakah, kerja atau masuk ke dunia itu, berhubungan dengan dunia itu? Majalah fashion, majalah wedding, make-up, penuh warna, kuas….rasanya semakin jauh dari gw. Bukan berarti dulu gw juga orang yang dekat dengan dunia itu juga, tapi at least dulu gw pernah hampir memutuskan untuk masuk di dalamnya, dan sekarang gw meninggalkan itu demi mengejar mimpi lain yang mungkin lebih realistis. Mimpi baru ini, gw bermimpi kerja di perusahaan (sama sekali bukan bayangan gw kerja di perusahaan orang) atau di kantoran. Tapi gimana kalau ini juga tidak tercapai? Kadang itu juga yang gw khawatirkan.

Mungkin taon depan di saat yang sama, saat gw membaca ulang tulisan ini, gw berharap gw bisa tertawa geli atau tersenyum, karena di saat itu gw uda bisa menemukan semua keraguan gw. Semoga di saat yang sama setahun di depan gw sudah bisa menemukan pekerjaan dan arah hidup yang lebih jelas daripada sekarang.

Friday, June 20, 2008

Kumo no Ito

Kemaren akhirnya selesai juga presentasi yang gw khawatirkan. Presentasi tentang cerita anak2. Pelajarannya sih karya sastra jepang, dimana gw mengakui, nyesel abis ngambil pelajaran ini. Awalnya menarik, dan gw juga berpikir dengan ikut pelajaran ini bahasa Jepang gw bisa "meningkat" karena banyak bacaan. Tapi di luar dugaan, karena tiap minggu satu orang presentasi selama 30 menit, membahas bacaan yang dipilih, mending kalo bacaannya kayak pilihan gw cuma 3 halaman. Kalo bacaannya sebuku, atau 40halaman tiap minggu. Ya teler juga lah, jdnya gw ga pernah baca tuh buku, baca ringkasannya aja di wikipedia. OMG....ini nih Jennyfer. Bacanya yang versi Inggris lagi. ^^" hmmm...gimana yaa..^_\\
Bacaan gw bacaan buat anak kecil, tentang cerita moral gitu, yang backgroundnya kebetulan agama Budha. Trus ternyata dari cerita yang sederhana itu, banyak orang yang mengkritik bacaan itu ternyata. Singkatnya ceritanya begini :


" Suatu pagi Buddha berjalan2 di Nirwana, waktu di dekat kolam teratai, Buddha mengintip di balik daun itu, jauh di bawah ada neraka. Di neraka itu terlihat banyak orang yang lagi disiksa, salah satunya adalah Kandata. Kandata ini sewaktu hidupnya banyak membunuh orang, membakar rumah, dll. Satu kebaikan saja yang pernah dia buat. Menyelamatkan seekor laba-laba. Karena kebaikan kecil itu, dia diberi kesempatan terakhir untuk bisa naik ke surga. Kandata yang di neraka lagi disiksa, tiba-tiba melihat benang laba-laba, dia mencoba memanjat benang itu. Ternyata bisa, dan dia berpikir kalau terus memanjat benang itu dia bisa pergi dari neraka. Benang laba-laba itu terus dipanjat, tapi karena jarak surga dan neraka itu jauh, butuh perjuangan untuk terus memanjat. Sampai tiba-tiba waktu Kandata melongok ke bawah, dia melihat banyak sekali orang di bawahnya yang juga memanjat benang laba-laba itu. Dia ketakutan benang laba-laba itu putus. Kemudian dia berteriak..."Woi...loe-loe turun!!! Turun!!! Ini punya gw bo!!! Jangan ikut-ikutan dong!!! Ga kreatif banget seeehh!!!" (ini sih versi gw). Tiba-tiba aja benangnya langsung putus dan dia terjatuh kembali ke neraka. Sang Buddha yang melihat semuanya dari awal cuma bisa melihat dengan sedih, Kandata tidak bisa diselamatkan karena keegoisannya sendiri. Kemudian Buddha pun melanjutkan acara jalan-jalannya. "



Singkat ceritanya sih begitu. Kalau anak kecil diceritakan dongeng ini (karena ini memang cerita untuk anak kecil pada awalnya), mungkin akan berpikir Kandata memang layak jatuh lagi ke neraka, karena dia jahat, atau orang jahat akan masuk neraka, atau mulai sekarang saya jadi takut untuk membunuh binatang. Itu mungkin pesan moralnya. Tapi ternyata banyak tulisan yang mengkritik cerita ini. Salah satunya yang kemarin gw bahas, dimana mereka menyebut, yang salah dan jahat itu Sang Buddhanya, kejam, ga ada perasaan, toh pada awalnya Kandata ga minta ditolong, kok kayak ngasih harapan aja. Trus kalau pake benang laba-laba kan terlalu tipis, itu normal kalau Kandatanya khawatir, dan kenapa cuma karena menyelamatkan laba-laba ditolong padahal dia sudah membunuh banyak orang, dll. Jadinya pas kemaren gw presentasi dan mendengar pendapat teman-teman gw, juga jadinya lucu. Apalagi ada yang sempat debat, satu orang Eropa (Kristen rasanya) dan satu lagi dari Mesir (orang Islam). Toh benernya kalo gw ga baca ulasan yang dibikin orang-orang yang mengkritik cerita ini, gw bakal berpikir ini cerita anak-anak yang sederhana. Tapi ternyata di balik itu banyak orang yang malah berpendapat lain. Mungkin masih banyak cerita-cerita anak lain yang bagi orang dewasa akan memiliki makna yang berbeda kali ya....

Tuesday, June 17, 2008

Merindukan bangun siang

I had tiring and nice week end!!!^__^

Minggu ini, presentasi dan tugas menunggu. Entah kenapa, kalau dulu waktu di Unpar, masa-masa menjelang UTS dan UAS itu memang bikin stress karena banyak tugas dll. Tapi begitu semua tugas berlalu rasanya lega banget. Sekarang ga bisa lagi kayak gitu. Di sini, tugas-tugas numpuk, walaupun uda beres, masalah laen menunggu, tema penelitian aja belum kepikir, padahal waktu cuma tinggal setaon setengah. Kayaknya beruntun gitu...
Bukan berarti gw setiap hari stress, kaga juga. Malah mungkin kadang terlalu pelan, ga bisa gerak santai. Cuma memang sudah saatnya ya, bukan ABG lagi. Bahkan, saat buat senang-senang, kumpul sama teman dan orang yang kita sayang itu jadi bener-bener berharga, ngangenin, dinanti-nanti.
Enjoy and have a nice week guys!!!

Wednesday, June 11, 2008

Oikoshi dan sekitarnya

Ini jalan yang gw jumpai selama perjalanan dari asrama ke stasiun, atau ke tempat baito gw.

taman pusat kota tsukuba


Begitu banyaknya taman dan tumbuhan, makanya ga heran gw suka sama suasana di tempat baru ini. Walaupun masih baru jalan 2 bulan juga sih....mungkin musim panas bakal mengerikan juga ya, mengingat musim panas di Jepang, serangga pada banyak yang keluar.


taman dekat rumah sakit

Di taman ini, pas pagi hari gw ketemu temen gw...bebek-bebek liar, di sekitar danau ini. Pas siang hari, kebetulan di dekat taman ini ada rumah sakit juga, sering gw ketemu pasien lagi jalan2. Atau orang baca buku, malas2an...di rumput2an ini. Pas akhir pekan, taman ini mulai penuh sama keluarga yang bawa anak kecil. Bener-bener seperti bayangan gw dulu tentang taman di hari minggu. Dulu pas kecil, pengen banget ke luar negeri, banyak taman bagus, bisa duduk di rumput, kayaknya bagus gituuu deh. (maafkan pengetahuan gw yang terbatas tentang taman kota di Indonesia hanya sebatas alun-alun Probolinggo aja)

tempat duduk di bawah pohon pun banyak

Sekarang, masuk kawasan asrama gw. Dibilang asrama juga ga pas, soalnya terdiri dari banyak gedung.

Lapangan ini kalau malam sering jadi tempat kongkow mahasiswa, bule2 pelajar asing, dan kalo siang yang cerah jadi tempat jemur selimut dan bantal...

Gedung gw 追越12(Oikoshi gedung 12), ada 4 lantai, dapurnya di lantai 2 dan 4, lantai 1 dan 3 tempat mesin cuci. Satu lantai kira-kira ada 12 kamar. Sayang ga ada kamar mandi, cuma toilet aja. Jadi kalau mau mandi kudu ke gedung lain.

dapur bersama

Kamar gw, pas pertama dari luar liat pintunya yang mengerikan, sempat khawatir, dalamnya seperti apa ya....Untungnya baru di cat. Jadi temboknya masih bersih. Cuma minim fasilitas aja.


Dan...eng iii eng...ini kamar gw...di saat berantakan.


Fasilitasnya cuma meja, kursi, wastafel dan tempat tidur aja. Lemari baju aja ngga ada. Hasil jepretan kamera hp sih, maaf kalau kualitasnya minim yah...

Monday, June 09, 2008

Cerita lain dari Jepang

Pesan si pelaku di internet site di HP sebelum beraksi. Di Akihabara membunuh orang. Aku akan menyerang dengan mobil, kalau tidak pakai pisau. Selamat tinggal saudara-saudara.


Kemaren, ada kejadian tragis lagi di Akihabara, pusat elektronik, game, anime di Tokyo. Kebetulan pula pas gw kemaren ke Akihabara, untungnya pas itu kejadiannya uda berlalu...cuma ya serem2 aja, pas ke situ, gw sih ga ngeh kalo korbannya sebanyak itu. Salah satu korbannya cewe yang lagi kerja part time buat promosi HP di salah satu toko juga jadi salah satu korban penusukan. Kasian abis.
Ya...ya...ya...salah satu contoh orang "sakit" di Jepang yang semakin banyak. Alasan utamanya, 'hidup ini semakin ngga mudah, gw pengen membunuh orang, siapa aja boleh' ...
Heran juga kenapa banyak orang aneh kayak gitu ya di sini, beberapa bulan lalu juga ada penusukan massal gitu di stasiun. Belum lagi ada anak muda yang karena stress ga bisa lanjut kuliah mendorong orang pas kereta lagi datang. Jawabannya sama...daredemo yokatta...siapa aja boleh. Kejahatan di Jepang mungkin ga sebanyak di negara gw, tapi entah kenapa terkesan lebih mengerikan.

Di salah satu pelajaran yang gw ambil, ada pelajaran mengenai masyarakat Jepang. Salah satu topik yang sering dibaha senseinya tentang internet dan site bunuh diri massal di Jepang. Di situ, ada bermacam-macam cara untuk bunuh diri, ada yang janjian buat bunuh diri, dll.
Waktu itu pas gw iseng2, search site bunuh diri, terus di site itu ada semacam kuis, untuk menilai kelayakan kita bunuh diri, cara bunuh diri seperti apa yang disarankan, dan termasuk alasan kenapa kamu pantas bunuh diri. Selain site itu, di sini juga ada semacam site untuk menulis pesan macam2, dan di message boardnya sering muncul pesan dari orang-orang yang bilang pengen bunuh diri.

Any comment?

Tuesday, June 03, 2008

I wish I could have more time.....
Pengen gw baca semua buku yang bisa bikin gw pinter...
Jadinya gw ga perlu jadi bengong, atau bereaksi atas suatu kejadian pake waktu lokal Jennyfer. (alias lemot)....
Lanjutan dari postingan tentang rumah kemaren.....
Siapkah gw membeli rumah baru itu?
Siapkah gw pindah ke rumah itu?
Apakah gw memang benar membutuhkan rumah itu? Atau cuma karena kemaruk liat rumah itu?
Tapi tempat tinggal sekarang sudah tidak nyaman....dan gw merasa seperti digantung.
Bayangkan kalo rumah itu ada banyak peminatnya, gw harus menunggu kontak dari penjual untuk tahu, gw apa bukan yang berhak menempati rumah itu. Tapi, di lain pihak, si penjual rumah sudah mengizinkan gw tinggal di rumah itu untuk beberapa saat, rasanya seperti digantung....ujung-ujungnya capek. Badan dan emosi....pikiran dan hati...
bingung dan ga ngerti...harus gimana...
sama kayak semua yang baca postingan ini...pasti pada bingung gw ngomong apa... d^_^