Pages

Friday, June 20, 2008

Kumo no Ito

Kemaren akhirnya selesai juga presentasi yang gw khawatirkan. Presentasi tentang cerita anak2. Pelajarannya sih karya sastra jepang, dimana gw mengakui, nyesel abis ngambil pelajaran ini. Awalnya menarik, dan gw juga berpikir dengan ikut pelajaran ini bahasa Jepang gw bisa "meningkat" karena banyak bacaan. Tapi di luar dugaan, karena tiap minggu satu orang presentasi selama 30 menit, membahas bacaan yang dipilih, mending kalo bacaannya kayak pilihan gw cuma 3 halaman. Kalo bacaannya sebuku, atau 40halaman tiap minggu. Ya teler juga lah, jdnya gw ga pernah baca tuh buku, baca ringkasannya aja di wikipedia. OMG....ini nih Jennyfer. Bacanya yang versi Inggris lagi. ^^" hmmm...gimana yaa..^_\\
Bacaan gw bacaan buat anak kecil, tentang cerita moral gitu, yang backgroundnya kebetulan agama Budha. Trus ternyata dari cerita yang sederhana itu, banyak orang yang mengkritik bacaan itu ternyata. Singkatnya ceritanya begini :


" Suatu pagi Buddha berjalan2 di Nirwana, waktu di dekat kolam teratai, Buddha mengintip di balik daun itu, jauh di bawah ada neraka. Di neraka itu terlihat banyak orang yang lagi disiksa, salah satunya adalah Kandata. Kandata ini sewaktu hidupnya banyak membunuh orang, membakar rumah, dll. Satu kebaikan saja yang pernah dia buat. Menyelamatkan seekor laba-laba. Karena kebaikan kecil itu, dia diberi kesempatan terakhir untuk bisa naik ke surga. Kandata yang di neraka lagi disiksa, tiba-tiba melihat benang laba-laba, dia mencoba memanjat benang itu. Ternyata bisa, dan dia berpikir kalau terus memanjat benang itu dia bisa pergi dari neraka. Benang laba-laba itu terus dipanjat, tapi karena jarak surga dan neraka itu jauh, butuh perjuangan untuk terus memanjat. Sampai tiba-tiba waktu Kandata melongok ke bawah, dia melihat banyak sekali orang di bawahnya yang juga memanjat benang laba-laba itu. Dia ketakutan benang laba-laba itu putus. Kemudian dia berteriak..."Woi...loe-loe turun!!! Turun!!! Ini punya gw bo!!! Jangan ikut-ikutan dong!!! Ga kreatif banget seeehh!!!" (ini sih versi gw). Tiba-tiba aja benangnya langsung putus dan dia terjatuh kembali ke neraka. Sang Buddha yang melihat semuanya dari awal cuma bisa melihat dengan sedih, Kandata tidak bisa diselamatkan karena keegoisannya sendiri. Kemudian Buddha pun melanjutkan acara jalan-jalannya. "



Singkat ceritanya sih begitu. Kalau anak kecil diceritakan dongeng ini (karena ini memang cerita untuk anak kecil pada awalnya), mungkin akan berpikir Kandata memang layak jatuh lagi ke neraka, karena dia jahat, atau orang jahat akan masuk neraka, atau mulai sekarang saya jadi takut untuk membunuh binatang. Itu mungkin pesan moralnya. Tapi ternyata banyak tulisan yang mengkritik cerita ini. Salah satunya yang kemarin gw bahas, dimana mereka menyebut, yang salah dan jahat itu Sang Buddhanya, kejam, ga ada perasaan, toh pada awalnya Kandata ga minta ditolong, kok kayak ngasih harapan aja. Trus kalau pake benang laba-laba kan terlalu tipis, itu normal kalau Kandatanya khawatir, dan kenapa cuma karena menyelamatkan laba-laba ditolong padahal dia sudah membunuh banyak orang, dll. Jadinya pas kemaren gw presentasi dan mendengar pendapat teman-teman gw, juga jadinya lucu. Apalagi ada yang sempat debat, satu orang Eropa (Kristen rasanya) dan satu lagi dari Mesir (orang Islam). Toh benernya kalo gw ga baca ulasan yang dibikin orang-orang yang mengkritik cerita ini, gw bakal berpikir ini cerita anak-anak yang sederhana. Tapi ternyata di balik itu banyak orang yang malah berpendapat lain. Mungkin masih banyak cerita-cerita anak lain yang bagi orang dewasa akan memiliki makna yang berbeda kali ya....

0 comments: